Alkisah pada suatu malam yang gelap gulita, ada seorang kapten kapal yang sedang berlayar. Sang Kapten kapal tersebut tiba-tiba memperhatikan sebuah sinar terang yang berada tepat di depan-nya. Menyadari bahwa kapal-nya berada di dalam jalur tabrakan, ia pun bergegas menuju radio untuk mengirimkan pesan darurat.
Ia menuntut kapal tersebut untuk mengubah jalur-nya 10o ke timur.
Ia menuntut kapal tersebut untuk mengubah jalur-nya 10o ke timur.
Beberapa detik kemudian, ia menerima sebuah pesan jawaban. Pesan itu berbunyi, "Tidak dapat melakukan-nya. Ubahlah jalur anda 10o ke barat."
Sang Kapten pun menjadi marah. Ia kembali mengirimkan pesan lain-nya, "Aku adalah seorang Kapten Angkatan Laut. Aku menuntut-mu untuk mengubah jalur-mu !!"
Sang Kapten pun menjadi marah. Ia kembali mengirimkan pesan lain-nya, "Aku adalah seorang Kapten Angkatan Laut. Aku menuntut-mu untuk mengubah jalur-mu !!"
Beberapa detik kemudian, ia kembali menerima sebuah pesan jawaban. Pesan itu berbunyi, "Aku adalah Kelasi Kelas Dua. Tidak dapat melakukan-nya. Ubah jalur Anda."
Sang Kapten pun menjadi sangat marah. Ia mengirimkan sebuah pesan terakhir, "Aku adalah sebuah Kapal Perang dan aku tidak mau mengubah jalur-ku !!"
Sang Kapten pun menjadi sangat marah. Ia mengirimkan sebuah pesan terakhir, "Aku adalah sebuah Kapal Perang dan aku tidak mau mengubah jalur-ku !!"
Beberapa detik kemudian, ia kembali menerima sebuah pesan singkat. Pesan itu berbunyi, "Aku adalah sebuah Mercusuar. Itu pilihan anda, Pak !!"
Bahan Perenungan :
Pada cerita di atas, mungkin kita melihat bahwa Sang Kapten begitu arogan, keras kepala dan keras hati. Namun begitulah kita, sering kali kita seperti Sang Kapten. Sering kali kita menolak untuk di ubah dengan berbagai alasan, seperti : ketika kita di minta untuk mengampuni orang lain untuk kebaikan kita, kita sering kali menolak dengan alasan dia sudah terlalu menyakiti-ku, dia sangat nyata bersalah, dia tidak pantas untuk menerima maaf, dsb.
Firman Tuhan Allah kita dalam kesatuan-nya dalam Alkitab adalah pelita bagi setiap langkah hidup kita, yang dalam cerita di atas adalah sebuah Mercusuar. Mercusuar menyinari setiap langkah hidup kita, sering kali mercusuar mengirimkan pesan-pesan kepada kita supaya mengubah arah langkah hidup kita agar setiap langkah hidup kita aman dan menuju kehidupan sejati.
Mengutip pesan terakhir dari cerita di atas, Mercusuar akan mengirimkan pesan kepada kita. Namun apakah kita mau untuk menuruti-nya atau pun menolak-nya adalah pilihan kita sepenuh-nya. Misal dalam hal pengampunan, sering kali kita di ajak atau bahkan di minta untuk mengampuni orang lain. Tuhan Yesus, berkata :
"...26 jika kamu tidak mengampuni, maka bapa-mu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahan-mu..." ~ markus 11 : 26 [tb]
Sadarilah, apabila kita menolak dengan berkeras hati dan berkeras kepala, sesungguh-nya anda sedang menuju masalah di dalam jalur kehancuran. Jika saat ini di dalam hati dan diri kita, kita tahu bahwa ada orang-orang yang menyakiti kita dan belum kita ampuni, Yuk...Mari saat ini kita mohon berkat dan rahmat dari Allah Bapa kita supaya kita mampu mengampuni mereka, karena Tuhan sedang memerintahkan anda untuk mengubah jalur anda saat ini !! ^_^
No comments:
Post a Comment