Alkisah ada sepasang suami-istri petani pulang ke rumah setelah usai berbelanja. Ketika mereka membuka dan membongkar barang belanjaan mereka, dari kejauhan seekor tikus memperhatikan mereka dengan seksama sambil bergumam, "Hmm...Makanan apakah yang mereka bawa dari pasar ?!"
Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa salah satu barang yang di beli oleh sang petani adalah sebuah perangkap tikus. Ia pun segera berlari keluar rumah menuju kandang ayam sambil berteriak, "Ada perangkap tikus di rumah !! Ada perangkap tikus di rumah !!". Ia mendatangi seekor ayam dan berkata, "Ada perangkap tikus di rumah !!". Sang ayam pun dengan tenang berkata, "Tuan tikus, aku turut bersedih, tetapi perangkap tikus itu tidak berpengaruh terhadap diri-ku."
Lalu ia pun kembali berlari dan sambil berteriak menuju kandang kambing, "Ada perangkap tikus di rumah !! Ada perangkap tikus di rumah !!". Ia mendatangi seekor kambing dan berkata, "Ada perangkap tikus di rumah !!". Sang kambing pun bersimpati dan berkata, "Aku turut bersimpati, tetapi maaf, tidak ada yang dapat aku lakukan."
Lalu ia pun kembali berlari dan sambil berteriak menuju kandang sapi, "Ada perangkap tikus di rumah !! Ada perangkap tikus di rumah !!". Ia mendatangi seekor sapi dan berkata, "Ada perangkap tikus di rumah !!". Sang sapi pun tertawa dan berkata, "Maafkan aku, tetapi perangkap tikus yang kecil itu sama sekali tidak berbahaya untuk diri-ku."
Kemudian ia pun kembali berlari dan sambil berteriak menuju hutan, "Ada perangkap tikus di rumah !! Ada perangkap tikus di rumah !!". Ia mendatangi seekor ular dan berkata, "Ada perangkap tikus di rumah !!". Sang ular pun mencibir dan berkata, "Ahh...Perangkap tikus yang kecil itu tidak akan bisa mencelakakan diri-ku !!"
Mendengar semua jawaban itu dan menyadari bahwa ia akan menghadapi bahaya tersebut sendirian, ia pun kembali ke rumah dengan pasrah.
Pada suatu malam, sang petani terbangun mendengar suara perangkap tikus yang di pasang-nya berbunyi, menandakan perangkap tikus yang mereka pasang mendapatkan korban. Mereka pun bergegas dan menemukan seekor ular berbisa terjebak di sana. Sang ular dengan ekor yang terjepit perangkap tikus tersebut, menjadikan diri-nya semakin ganas dan menyerang sang istri. Walaupun sang suami berhasil membunuh sang ular tersebut, akan tetapi sang istri sempat tergigit dan teracuni oleh bisa sang ular.
Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit, sang istri di perbolehkan untuk pulang. Namun setelah beberapa hari kemudian, demam yang di derita sang istri tidak kunjung sembuh. Atas saran dari tetangga-nya, sang suami membuatkan sup ayam untuk menurunkan demam sang istri. Bukannya membaik, demam sang istri semakin hari justru semakin tinggi. Atas saran dari seorang teman-nya, sang suami menyembelih kambing-nya untuk mengambil hati-nya untuk di berikan kepada sang istri. Akan tetapi, demam yang di derita sang istri tidak membaik dan pada akhir-nya sang istri pun meninggal. Saat pemakaman sang istri, begitu banyak orang yang datang, sehingga sang petani memutuskan untuk menyembelih sapi-nya untuk memberi makan setiap orang yang datang melayat.
Dari kejauhan, sang tikus hanya dapat melihat dengan penuh kesedihan.
Bahan Perenungan :
Pada cerita di atas, mungkin kita bisa melihat sang tikus yang begitu kebingungan lari kesana-kemari dengan harapan untuk memperoleh bantuan dari yang di temui-nya, akan tetapi tidak ada yang membantu-nya, lebih lagi ia malah di tertawakan dan di cemo'oh. Namun begitulah kita, sering kali kita memperlakukan mereka yang datang mengharapkan bantuan dari diri kita dengan cara yang serupa. Sering kali pula kita membantu orang lain dengan terlebih dahulu melihat apakah permasalahan yang mereka hadapi adalah permasalahan kita atau bukan ? Jika bukan, maka kita menolak untuk membantu-nya.
Sadarilah, bahwa segala hal yang kita miliki adalah berkat dari Allah Bapa kita. Allah Bapa kita memberi kita berkat melimpah bukanlah untuk kita pergunakan sendiri, melainkan Allah Bapa kita percayakan untuk kita bagikan dengan saudara-saudara kita, dengan setiap orang yang berada di sekitar kita, terutama sekali bagi mereka yang sangat membutuhkan-nya.
"...10 hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara..." ~ roma 12 : 10
Yuk...Mari kita membagi berkat dan membuka hati lebih lagi bagi saudara-saudara kita, terutama bagi mereka yang membutuhkan-nya. ^_^
No comments:
Post a Comment